Tangani Covid-19, 2.000 Ruangan Disiapkan Tampung Pasien
Sat, 18 April 2020 06:01 PM

PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel menyiapkan sebanyak 2.000 ruangan kamar untuk menangani pasien terkait Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kamar-kamar ini memenuhi standar kesehatan, akan dibagikan per cluster tergantung tingkat keparahan yang diderita pasien, disiapkan Pemprov Babel, pemerintah kabupaten/ kota, rumah sakit rujukan baik milik pemerintah mau pun swasta.
"Seperti di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ir Soekarno sebanyak 20 kamar, baik bertekanan negatif dan isolasi biasa. Tak hanya itu, RS Klinik Intan Medika (KIM) sebanyak 30 kamar, serta rumah sakit lainnya," kata Erzaldi Rosman setelah meninjau kesiapan perakitan fasilitas pemeriksaan Swab di Pangkalpinang, Sabtu (18/4/2020).
"Tidak hanya itu, ruang karantina juga sudah disiapkan setiap daerah, termasuk provinsi di Gedung Pendidikan dan Latihan (Diklat), Balai Latihan Kerja (BLK) dan Asrama Haji Babel," ujarnya.
"Sekarang kita lakukan saja dulu (pemeriksaan swab) karena tidak ada yang siap sekarang, ketika ada lonjakan ruangan secara bertahan sudah disiapkan, setiap kabupaten kota sudah siapkan isolasi, kapasitas total bisa menampung 2.000 orang," katanya, Sabtu (18/4/2020).
Pemprov Babel serta pemerintah kabupaten/ kota mempersiapkan hal tersebut, jika nanti berdasarkan hasil Swab PCR terjadi eskalasi tinggi, terutama bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang tanpa gejala (OTG) yang memang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pasien tidak serta merta masuk rumah sakit, ada beberapa cluster. Ketika positif, dengan kelas sedang, menengah ini tempatkan di ruang isolasi berstandar dan disiapkan para medisnya, kalau gawat rumah sakit sudah siap baik swasta ada pemerintah," jelas Erzaldi.
"Petugas medis, yang melakukan pemeriksaan adalah yang sudah bersertifikat, semuanya analis, mereka sudah dilatih, saat ini pelatihan terus berjalan, kita juga dibantu petugas puskesmas yang di BKO-kan untuk membantu di sini," terangnya
Persiapan 2.000 ruang kamar ini diharapkan tidak digunakan, jika memang upaya pencegahan penyebaran dan kesadaran masyarakat mendukung pemerintah dijalankan dengan baik, namun hal itu tetap harus disiapkan pemerintah daerah.
"Semoga tidak terjadi, semua daerah juga tidak siap, tapi semua harus tetap dilakukan untuk jaga-jaga dari segala kemungkinan nantinya," pungkas Erzaldi. (Tim)