Siapkan Asrama Haji, Gedung BLKI dan RS KIM, Pemprov Babel Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19  

Sun, 7 June 2020 06:26 PM
Siapkan Asrama Haji, Gedung BLKI dan RS KIM, Pemprov Babel Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19   

PANGKALPINANG - Kasus terkomfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus bertambah, hingga Sabtu (6/6/2020) terdata sebanyak 98 kasus terdiri dari perawatan sebanyak 63 kasus, sembuh sebanyak 34 kasus dan satu meninggal. 

 

Dari data yang ada kasus tertinggi berdasarkan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 2.070 kasus, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1.047 kasus dan Pasien Dalam Pengawasan sebanyak 97 orang. Menyikapi hal ini, Dinas Kesehatan Babel sudah mengantisipasi peningkatan kasus di Babel dengan melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan tracking sebab sebagian besar OTG. 

 

"Isolasi harus disiapkan betul-betul semua daerah, dalam hal ini Dinkes Babel sudah mempersiapkan empat tempat yakni Gedung Pendidikan dan Latihan (Diklat) Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Babel, Asrama Haji, Balai Latihan Kerja (BLK) Babel dan Rumah Sakit Kalbu Intan Medika (RS KIM)," kata Kepala Dinkes Babel, drg Mulyono Sutanto, Minggu (7/6/2020). 

 

Diterangkan Mulyono, semua yang positif akan difokuskan diisolasi di Diklat BKPSDMD Babel dan RS KIM, sedangkan yang ringan atau ODP dan terjaring di dua tempat lainnya. Dengan adanya peningkatan kasus ini, semua masyarakat harus lebih mematuhi protokol Covid-19, harus mau di tracking atau pun di rapid test dan pemeriksaan kesehatan lainnya. Agar masyarakat tetap produktif, tapi juga aman dan terhindar dari Covid-19. 

 

Sementara, Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah sekaligus Wakil Ketua IDI Daerah, dr. Andri Nurtito, menjelaskan prediksi kedepan selama memenuhi protokol kesehatan Covid-19, maka diharapkan penyebaran wabah Covid ini dapat terkendali. Namun, apabila tidak taat atau disiplin dengan protokol kesehatan ini, maka tidak menutup kemungkinan pertambahan jumlah kasus. "Diharapkan masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan penanggulangan pencegahan Covid-19 ini di era normal baru yang akan dihadapi kedepan," jelas Andri. 

 

Ia menambahkan, apabila tidak mematuhi aturan ini, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan kasus Covid-19 melebihi kapasitas fasilitas yang sudah disiapkan dan ada sekarang ini. Dan, peranan pengendalian ini, harus dilaksanakan semua pihak termasuk masyarakat, tidak hanya pihak kesehatan dan pemerintah saja. 

 

Sedangkan, dr Lia Giovana, Specialis Paru RSUP Ir Soekarno, dr Lia Giovana, mengatakan ada sisi positifnya dengan bertambahnya kasus di Babel, dalam ini upaya tim surveylance sudah melakukan tugas dengan baik, sudah melakukan tracking dengan jalur yang benar, hal ini diketahui jumlah OTG, ODP yang terdata saat ini. "Dan saat ini di Babel sudah ada swab PCR sendiri, lebih mempermudah lagi tracking dan penyelidikan epidemiologi dalam mempercepat diagnosis," tukas dr Lia. 

 

Apalagi terkomfirmasi positif ini kebanyakan OTG, sehingga dengan adanya tracking yang cepat, maka bisa diketahui penelusurannya dalam memutuskan rantai penyebaran. Semakin banyak OTG, protokol kesehatan harus lebih ditingkatkan lagi dengan menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan dan lainnya termasuk meningkatkan imunitas tubuh. 

 

Ditambahkan, Dirut RSUP Ir Soekarno, dr. Armayani Rusli, dengan meningkatnya terkonfirmasi positif ini, surveylance berjalan dengan baik, ditambah lagi Test Cepat Molekuler (TCM) sudah ada di beberapa RSUD serta Swab PCR hal ini dapat ditanggapi dengan cepat. "Artinya dengan kondisi kasus saat ini, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan bahwa penyakit ini ada tapi tidak ada keliatan. Maka dari itu mari tingkatkan imunitas dan tingkatkan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktifitas sehari-hari," imbuhnya. [Tim]